MEDIANAGANEWS.COM, MEDAN - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Agung Setya Imam Effendi, kini telah resmi mendapatkan kenaikan pangkat dari Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) menjadi Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol).
Hal tersebut diketahui saat Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo M.Si memimpin langsung upacara kenaikan pangkat Agung Setya Imam Effendi bersama dengan 30 perwira tinggi (Pati) lainnya di Rupatama Mabes Polri pada Sabtu (29/6/2024) kemarin.
Dengan rekam keberhasilan tersebut, Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK M.Si mengucapkan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kenaikan pangkat yang telah resmi diterimanya kemarin.
"Puji syukur kehadirat Allah SWT atas keberkahanNya saya terima upacara kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi," terang mantan Kapolda Riau tersebut.
Selain itu Agung juga turut mengatakan, banyak kesan dan pengalaman yang telah diperolehnya selama setahun menjabat Kapolda Sumut. Jenderal bintang tiga ini merasakan banyaknya doa dan dukungan yang diberikan masyarakat Sumut selama dirinya menjabat.
"Saya merasakan doa dan dukungan masyarakat Sumut, sehingga kami mendapatkan berkah kenaikan pangkat menjadi Komisaris Jenderal Polisi. Horas, Mejua-jua, Njuah-juah, Ahoi, Yahobu," ucap Agung dengan penuh rasa syukur.
Selain kenaikan pangkat yang telah diraih oleh Agung Setya Imam Effendi dari Irjen Pol menjadi Komjen Pol, hal serupa juga turut dirasakan oleh Whisnu Hermawan Februanto yang sebelumnya berpangkat Brigjen Pol kini sudah resmi menyandang pangkat Irjen Pol. Whisnu Hermawan akan menggantikan Agung Setya menjadi Kapolda Sumut yang baru.
Adapun Agung Setya Imam Effendi menjabat sebagai Kapolda Sumut tanpa terasa sudah sekitar setahun yang lalu usai dirinya dilantik pada Jumat (14/7/2023) yang lalu, menggantikan Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak yang kini menjabat sebagai Sekretaris Lemhannas RI dengan menyandang pangkat Komjen Pol. Selama setahun menjabat Kapolda Sumut, berbagai kinerja sukses diraih Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan prestasi juga berhasil diukir oleh mantan Asops Mabes Polri ini.
Mulai dari pemberantasan begal di Medan, dan kota-kota lainnya di Sumatera Utara. Selain itu premanisme, penangkapan DPO Syamsul Tarigan, pengungkapan dan penangkapan kasus narkoba, pencurian TBS di perkebunan PTPN, aksi kejahatan jalanan (Street Crime) serta menjaga kondusifitas Sumut di masa Pemilu 2024 silam.
"Itu semua tak bisa saya lakukan sendirian, namun bersama-sama dengan kawan-kawan, rekan-rekan dan warga Polda Sumut, termasuk masyarakat berperan aktif memberikan informasi dan kerjasamanya. Doa saya untuk kita semua, kiranya kesehatan dan keberkahan juga turut menghampiri kita semua," ungkap Agung Setya usai meraih kenaikan pangkat di Mabes Polri.
Agung Setya merupakan Alumni Akpol 1988B. Karir kepolisiannya lebih banyak digelutinya di bidang reserse dan criminal (Reskrim). Agung pernah menjabat sebagai Kapolres Bengkulu, Kasubdit, lalu Wadir hingga Direktur di Direktorat Tindak Pidana Ekonomis Khusus (Dittipideksus) Mabes Polri, dan di Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN).
Tak hanya di Mabes Polri, Agung Setya juga sukses sebagai Kapolda Riau selama 2019-2021 dengan meluncurkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning untuk deteksi dini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sistem ini kemudian diadopsi oleh Mabes Polri untuk mengatasi karhutla di Indonesia.
Ayah dari tiga orang anak ini, pada 2019, juga diketahui telah menerima penghargaan secara khusus dari Pemerintah Amerika Serikat melalui Wakil Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), David L. Bowdich.
Penghargaan tersebut diberikan atas jasanya dalam penyelidikan dan penyidikan kasus Kapal Equanimity dan Wise Honest ketika Agung menjabat sebagai Dirtipideksus di Bareskrim Mabes Polri.
Agung Setya ketika itu menyelidiki kasus yang menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dalam mega korupsi miliaran Dolar proyek dana investasi pemerintah Malaysia yang dikenal sebagai 1MDB. (Rio-PR)