MEDIANAGANEWS.COM, MEDAN - Pejuang Batak Bersatu melakukan pengawalan ibadah perdana GEKI (Gereja Elim Kristen Indonesia) di Gedung Suzuya Marelan Medan, Sumatera Utara, Minggu (18/6/2023), pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Dalam pengawalan tersebut tampak ibadah berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan dari pihak manapun.
Di pengawalan ibadah tersebut, terlihat Pimpinan Jemaat Gereja awalnya berdoa di luar gereja dan melanjutkan dengan melakukan pengguntingan pita yang disaksikan oleh puluhan jemaat dan ormas Pejuang Batak Bersatu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Medan yang hadir di lokasi.
Usai melakukan pemotongan pita, pihak jemaat masuk kedalam gereja dengan menjalankan aktifitas gereja seperti biasanya. Semua aktifitas mulai awal sampai akhir terlihat aman dan damai dalam melakukan ibadah perdana nya di Suzuya Marelan setelah dikeluarkan rekomendasi oleh pihak pemerintahan Kota Medan.
Pengawalan tersebut dilakukan agar tidak ada lagi yang menolak beribadah dimanapun dan bagi agama apapun sebagai tanda solidaritas organisasi.
"Pengawalan ini sudah lama kita lakukan lewat bapak Boasa Simanjuntak sebagai penasehat kami di Pejuang Batak Bersatu dan pada awalnya sudah diberikan ruko namun pihak Geki menolaknya karena lokasi tidak memungkinkan. Kemudian diberikan lagi aula kantor Walikota Medan namun tetap ditolak oleh jemaat karena dianggap tidak bisa selamanya hanya sementara untuk menghabiskan masa jabatan bapak Walikota Medan. Yang di inginkan jemaat pada saat itu adalah tempat beribadah di Suzuya Marelan karena itu sudah disewa beberapa tahun oleh mereka dan sudah pelunasan sehingga mengingat kebebasan beragama maka mereka inginkan tidak ada tanpa tawar menawar dalam beribadah dan dimanapun harus bebas beribadah dan lokasi tersebut pun harus diberikan kebebasan beragama itulah tandanya kita sudah merdeka," ujar Tommy Tamba selaku ketua DPD PJBB Kota Medan.
Sambungnya lagi, bahwa "tujuan pengawalan ini juga kami lakukan untuk menjaga negara NKRI yang berdaulat agar tidak ada lagi yang meributi dan jika masih ada kami siap sebagai garda terdepan karena kita sudah lihat kan hampir membuat kericuhan dimana mana gara gara penutupan geki ini dan kami tidak inginkan hal seperti itu ribut ribut yang kami harapkan adalah perdamaian. Disini juga kami mohon agar pemerintah tidaklah takut dalam menjalankan konstitusi nya. Hal itulah kami tunjukan diri bahwa kami selalu siap dan ada mendukung kinerja pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini," katanya lagi.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa DPC yang di bawa untuk pengawalan hanya dari DPC Medan Marelan dan DPC Medan Labuhan sebagai perwakilan dan merupakan ormas setempat.
"Kita memang sengaja membawa ormas yang berada diwilayah setempat aja agar tidak menjadi perhatian masyarakat dan jika dibutuhkan maka DPD Kota Medan siap kita hadirkan ribuan orang untuk mengawal ini (acara ibadah)," cetusnya menambahkan.
Turut hadir rombongan dari DPP Pejuang Batak Bersatu diantaranya yakni Waketum Rudi Togatorop, Kepala Departemen Media Pers dan Publikasi DPP Pejuang Batak Bersatu Parekuin Limbong bersama dengan Kepala Departemen Sosial Bawadi Hutagaol dan Waketum Jhon Pinus Purba. (Rio-PR)