MEDIANAGANEWS.COM, MEDAN – Sempat viral di Medsos, seorang pengendara mobil yang diketahui telah melakukan perbuatan tidak terpuji lewat ketidaksediaannya membayar parkir dengan menggunakan sistem E- Parking yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Medan kini telah berhasil diungkap oleh polisi.
Yang kemudian dirinya (pelaku) telah melakukan tindakan arogan dengan memarahi Juru Parkir serta melakukan dugaan pengancaman dan penganiayaan itu pun akhirnya ditangkap Polisi tak berkutik. Setelah ditangkap, pengendara bernama Rizkan Putra (27) warga Takengon ini diboyong ke Mapolrestabes Medan, Senin (25/4/2022).
Ketika itu pihak kepolisian sedang melaksanakan keterangan pers terkait pengungkapan sejumlah kasus premanisme yang terjadi di wilayah hukum Kota Medan dalam tiga hari terakhir ini.
Berdasarkan kasus tersebut Rizkan pun pasca ditangkap polisi tampak memohon maaf kepada semua pihak yang diancamnya seperti yang viral di Medsos beberapa hari yang lalu. Hal itu diungkapkannya saat dicecar beberapa pertanyaan oleh Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Drs. RZ Panca Putra Simanjuntak M.Si yang didampingi Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM bersama dengan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SIK. Selain itu juga tampak hadir Dandim bersama dengan Kajari Medan.
“Saya mohon maaf sebesarnya kepada Pak Bobby. Saya tidak tahu, saya pikir Pak Bobby itu bos tukang parkirnya. Kepada tukang parkir juga saya minta maaf saya memang tidak tahu. Saya mohon dimaafkan,” kata Rizkan.
Mendengar hal itu Walikota Medan Bobby Nasution mengatakan telah memaafkan Rizkan yang diduga kuat sebagai pelaku pengancaman terhadap Walikota Medan Bobby Nasution melalui jukir tersebut dengan mengatakan bahwa Rizkan akan mematahkan leher Bobby.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan penangkapan Rizkan bukan karena ucapan ingin mematahkan lehernya. Rizkan ditangkap karena menjepit tangan hingga menyeret petugas parkir yang ribut dengannya saat peristiwa itu terjadi.
“Sebelum minta maaf pun ya saya sudah maafkan. Cuma yang kita sayangkan adalah aksi kurang terpuji kepada jukir kita yang sedang bertugas,” kata Bobby Nasution.
Pengendara tersebut ditangkap polisi di Jalan Tol Langkat saat hendak pulang ke kampungnya. Personel Polsek Medan Kota menangkap tersangka setelah adanya laporan dari korban yakni Anugerah Ihsan, petugas E- Parking yang bertugas di sekitaran Jalan Rahmadsyah, Kecamatan Medan Kota dan sekitarnya tersebut.
“Memang atas inisiatif saya sendiri melaporkan pengendara mobil itu. Karena saya diancam dan dijepit jendela mobil kemudian diseret. Saya laporkan langsung malam harinya Sabtu malam kemarin,” kata Anugerah yang ditemui terpisah.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SIK mengatakan bahwa Rizkan kemudian dilaporkan ke polisi dalam dugaan penganiayaan karena menciderai petugas parkir yang ribut dengannya. Dia kemudian ditangkap di Langkat.
"Orangnya sudah diamankan di Polsek Medan Kota tadi subuh," kata Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda kepada wartawan, Senin (25/4/2022).
Kemudian Kasat Reskrim Polrestabes Medan juga mengatakan bahwa kasus Rizkan Putra yang viral tersebut dengan mengancam patahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution masih terus bergulir. Rizkan pun kini ditetapkan jadi tersangka.
"Sudah tersangka," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa kepada awak media, Selasa (26/4/2022).
Rizkan jadi tersangka atas laporan petugas parkir yang terluka akibat ulahnya pada saat peristiwa itu terjadi. Dia dikenakan pasal tentang penganiayaan.
"Iya, pasal penganiayaan," sebut Fathir.
Sebelumnya diberitakan, Rizkan membuat heboh karena mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution. Dia mengatakan hal itu saat menolak membayar parkir secara elektronik (e-parking).
"Kau panggil bos kau kemari," kata Rizkan dari dalam mobil.
"Ini yang nyuruh Pak Bobby (Wali Kota Medan)," jawab petugas parkir.
"Kau panggil Pak Bobby itu kemari, biar kupatahkan batang leher Pak Bobby itu sekalian. Mau kau? Atau kau aja kupatahkan batang leher kau mau," kata Rizkan.
Rizkan juga telah menjelaskan penyebab keributan itu terjadi menurut versinya. Adapun kejadian itu berawal saat dirinya mengaku dimintai dua kali uang parkir oleh petugas yang ribut dengannya dalam video yang viral di media sosial itu.
"Awalnya baik-baik. Waktu itu emosi ke dia karena minta (pembayaran) double. Kan saya bayar cash pak, dia minta e-toll lagi," jelas Riskan di Polrestabes Medan. (Rio-PR)