Selamat Datang di MediaNagaNews.Com ➤ Konsisten - Menyuarakan - Berkomitmen ➤ Semua Wartawan MediaNagaNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.

Kericuhan di Belawan, Tuan Guru Batak : Jangan Koyak Kerukunan dan Menyeretnya ke Issu SARA


MEDIANAGANEWS.COM, SUMUT - Ditengah pasca kericuhan yang terjadi baru-baru ini di Belawan, ulama dan tokoh penggiat kerukunan Sumatera Utara (Sumut), Tuan Guru Batak (TGB) Syekh H Dr Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk MA sontak angkat bicara. Ia meminta masyarakat di kawasan Medan Utara dan Sumatera Utara khususnya, agar jangan terprovokasi dan terseret dengan issu SARA terkait bentrok antar-warga yang terjadi di Belawan kemarin.

Hal tersebut disampaikan Tuan Guru Batak menanggapi viralnya di sejumlah media sosial terkait adanya upaya pembakaran di sebuah rumah ibadah pada tawuran antar-warga yang terjadi pada Rabu (21/7/2021) dini hari kemarin di Jalan Yos Sudarso, Belawan.

“Berdasarkan pemeriksaan dari pihak kepolisian, tawuran antar-warga di Belawan itu terjadi karena adanya saling ejek dan dendam pribadi oknum pemuda, kemudian mengajak temannya yang lain untuk melakukan penyerangan sehingga tawuran terjadi. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama dan memang jangan menyeret-nyeretnya menjadi issu SARA,” ujar TGB melalui tulisan pesan singkatnya yang diterima langsung oleh awak media ini, Sabtu (24/7/2021).

TGB yang merupakan selaku Grand Mursyid dan sebagai Pimpinan Parsulukan Serambi Babussalam Simalungun Sumatera Utara ini juga mengatakan bahwa, bentrok atau tawuran antar-warga di Belawan tersebut telah beberapa kali terjadi. Yang dimana pemicunya adalah kerap hanya persoalan-persoalan sepele dan bukan persoalan SARA.

“Kita meminta masyarakat agar tidak mudah terpancing dan terprovokasi dengan issu-issu yang tidak benar dalam tawuran antar-warga yang terjadi di Belawan, kemarin. Jangan mengoyak kerukunan kita dengan menyeret issu SARA !!,” tegas TGB.

Dikatakan TGB, jika ada oknum yang terlibat tawuran ingin membakar rumah ibadah atau rumah warga seperti yang viral di berbagai media sosial, itu adalah murni tindakan kriminal. Dan aparat kepolisian dalam hal ini Polres Pelabuhan Belawan dibawah kepemimpinan bapak Kapolres AKBP Dr Mhd R Dayan SH MH dengan ini saya pastikan pasti akan ditindaknya. Karena tindakan itu bisa mengakibatkan terganggunya ketentraman dan kerukunan antar umat beragama. Namun demikian meskipun issu SARA yang sempat beredar di berbagai media sosial (medsos) dengan ini dikatakannya tidaklah benar.

“Kita berharap semua pihak dapat menahan diri. Jangan manfaatkan kepentingan pribadi atau kelompok untuk menciptakan hal-hal yang membuat terganggunya ketentraman dan kerukunan antar umat beragama di daerah Sumut ini yang sudah sekian lama terpelihara dengan baik,” ujar tokoh kerukunan Sumut tersebut.

Lebih lanjut TGB menyatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang berjuang guna menghadapi pandemi Covid-19. Pemerintah terus dan sedang berusaha untuk mengendalikan penyebaran virus dengan melakukan PPKM Darurat kepada masyarakat. “Ini harus kita dukung bersama, salah satunya dengan menghindari kerumunan,” imbuhnya.

Pengasuh Rumah Sufi dan Peradaban serta Mursyid Thoriqah Naqsyabandi ini juga mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pemangku kepentingan di kawasan Medan Utara agar bisa mendinginkan situasi dan menangkal issu-issu SARA yang sempat mencuat di masyarakat akibat tawuran antar-warga itu.

Selain itu, TGB juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk duduk bersama, mencari akar masalah dan membuat solusi agar tawuran antar-warga tersebut tidak terus berulang terjadi. Sebab, saat ini yang harus menjadi fokus perhatian kita bersama adalah bagaimana mengatasi pandemi ini agar segera berakhir, sehingga kehidupan masyarakat bisa kembali normal seperti sediakala. (Rio-PR)