Selamat Datang di MediaNagaNews.Com ➤ Konsisten - Menyuarakan - Berkomitmen ➤ Semua Wartawan MediaNagaNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.

PT. SGSR Sulap Tongkang Jadi Jembatan Sebabkan Banjir, DPRD Sidak Minta Tongkang Dibongkar


MEDIANAGANEWS.COM, TAPTENG - DPRD Tapanuli Tengah meninjau lokasi Ponton di areal perkebunan yang dikelola PT. Sinar Gunung Sawit Raya (SGSR), DPRD Tapanuli Tengah meminta pengelola perkebunan keplapa sawit yang ada di Kecamatan Sirandorung dan Manduamas segera membongkar ponton yang dibuat jadi jembatan pada Rabu (28/04/2021).


Ketua DPRD Tapanuli Tengah Khairul Kiyedi Pasaribu mengungkapkan DPRD Tapanuli Tengah telah meninjau lokasi Ponton yang ada di areal perkebunan dan miris melihatnya. 


"Sungai itu bukan milik PT. SGSR sehingga dengan seenaknya membuat jembatan dari Ponton, kita meminta supaya ponton tersebut dibongkar dan diganti dengan jembatan permanen" ujarnya. 



Menurut Khairul Kiyedi keberadaan perusahaan tersebut harus bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya dan bisa mendongkrak derajat ekonomi masyarakat, bukan sebaliknya membuat masyarakat sekitarnya mengeluh.


"Bila pihak perusahaan tidak menyikapi maka kami akan melaporkan kepada pihak yang berwajib, karena telah menyalahi aturan dan kami segera menyurati Pemerintah Daerah supaya menyurati kementerian terkait" ujar Khiarul 


Sementara itu Ketua Komisi A DPRD Tapanuli Tengah Ahmad Rivai Sibarani mengatakan pihaknya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, perusahaan harus membangun jembatan permanen bukan membuat tongkang menjadi jembatan. 


"Hari ini kita ambil keputusan Ponton ditutup, karena tidak memiliki izin. Tetapi kamis dan jumat masih bisa dilewati sebelum dibangun jembatan permanen" katanya. 



Selanjutnya Kabid Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan Hidup Tapanuli Tengah Togu Hutajulu mengungkapkan dari aspek lingkungan sampai saat ini pemasangan Ponton tersebut belum pernah mendapat rekomendasi serta keberadaan Ponton berdampak negatif terhadap lahan sekitar artinya ada hampangan aliran air dan terjadi sedimentasi yang diakibatkan eceng gondok. 


"Dari aspek lingkungan hidup, eceng gondok ini sangat besar dipengaruhi oleh pemakaian pupuk yang tidak terkendali, kemudian mengalir ke sungai dan menyebabkan genangan air. Hal ini harus menjadi perhatian pihak perusahaan" ujarnya. 


Pihak DPRD Tapanuli Tengah dan instansi terkait sepakat agar mengambil keputusan terbaik, karena dari aspek lingkungan ada dampak yang timbul akibat pemasangan Ponton.

(Hery Manalu)